02 Ags 2022
Tersingkapnya Surat Wasiat Kopda Muslimin
Solo - Kasus Kopda Muslimin yang diduga jadi otak penembakan istrinya sendiri di Semarang masih menyisakan fakta baru yang terungkap. Salah satunya yakni secarik surat wasiat yang ditulis Kopda Muslimin. "Ini kami temukan di saku celana almarhum saat evakuasi dari rumah Kendal ke Rumah Sskit Bhayangkara. Di situ ada tertulis untuk anaknya, jadi kemudian ini kami serahkan ke keluarga," kata Wadan Pomdam IV Diponegoro Letkol CPM Muhammad Choirun kepada wartawan usai penyerahan surat wasiat itu ke keluarga Kopda Muslimin, Senin (1/8/2022). Surat itu diterima oleh ibu mertua Muslimin atau ibu kandung RW yang merupakan korban penembakan. Surat yang ditemukan berupa secarik kertas dari buku tulis berisi tulisan tangan. Saat penyerahan, surat dimasukkan dalam stopmap kuning. "Ini kami temukan di saku celana almarhum saat evakuasi dari rumah Kendal ke Rumah Sskit Bhayangkara. Di situ ada tertulis untuk anaknya, jadi kemudian ini kami serahkan ke keluarga," kata Choirun kepada wartawan usai penyerahan, Senin (1/8/2022). Pihak TNI tidak bisa membeberkan isi dari surat tersebut karena sifatnya privasi dan kini sudah diserahkan ke pihak keluarga. "(Isi surat) Kami tidak tahu, karena namanya wasiat pasti sifatnya privasi dan pribadi," jelasnya. Kondisi istri Kopda Muslimin RW (34) korban penembakan di Banyumanik Semarang disebut terus membaik. Ventilator yang terpasang sudah dilepas, tapi RW tetap perlu banyak istirahat. Komandan Kodim 0733 Kota Semarang Letkol Inf Honi Havana mengatakan RW saat ini masih dirawat di RSUP dr Kariadi Semarang. "Kondisinya terus membaik, kita doakan cepat sembuh, ya. Dari laporan sudah lepas ventilator yang dipasang di mulut, diganti selang oksigen untuk alat bantu pernapasan. Alat WSD (water seal drainage) untuk mengeluarkan cairan dari paru-paru juga sudah lepas," kata Honi kepada wartawan di kantornya, Senin (1/8).
28 Jul 2022
Penasaran Publik tentang Hasil Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J akan Terjawab 1-2 Bulan Lagi
Pemeriksaan tubuh mayat dengan jalan pembedahan untuk mengetahui penyebab kematian atau autopsi ulang jenazah Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat Yoshua, hasilnya membutuhkan waktu 2-4 pekan. Sehingga, menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) yang juga Ketua Tim Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J, Ade Firmansyah, hasil dari pemeriksaan itu baru dapat diketahui sekitar 1-2 bulan atau 4-8 pekan ke depan. "Kami tidak ingin tergesa-gesa dalam pemeriksaannya, jadi diperkirakan hasil autopsi akhir dapat diketahui antara 4 pekan dan 8 pekan dari sekarang," kata Ade Firmansyah, Rabu (27/7/2022). Autopsi ulang jenazah Brigadir J berlangsung selama 6 jam, mulai pukul 09.00 hingga pukul 15.00 WIB, di RSUD Sungai Bahar yang berjarak sekitar 2 kilometer dari makamnya. Menurut Ade, saat proses autopsi ulang berlangsung, terdapat sejumlah kendala. Pertama, jenazah sudah diformalin dan sudah mulai alami pembusukan. Namun, dalam proses tadi, kami berhasil meyakini adanya beberapa luka. Kami tetap harus melakukan penanganan lebih lanjut," katanya. Dalam autopsi ini, pihaknya fokus pada luka-luka yang menurut dugaan keluarga adalah bukan luka tembak. Sebelumnya, Rabu pagi, dilakukan proses ekshumasi atau pembongkaran makam Brigadir Yosua oleh tim di pemakaman, Sungai Bahar, Muarojambi. Selanjutnya autopsi di RSUD Sungai Bahar dengan mendapat pengamanan anggota Satbrimobda Polda Jambi. Mereka berjaga di depan ruangan autopsi. Sementara itu, awak media berkumpul menunggu selesainya autopsi terhadap jenazah Brigadir Yoshua. Sebelum pelaksanaan autopsi ulang, pihak keluarga rencananya melihat proses itu langsung melalui kamera CCTV. Namun, hal tersebut urung dilakukan karena terkait dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia, seperti yang disampaikan oleh kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak. "Benar, awalnya direncanakan demikian. Namun, batal karena ada pertimbangan lain, yakni kode e
20 Jul 2022
Pengacara: Brigjen Hendra Kurniawan Larang Peti Mayat Brigadir J Dibuka
Jakarta - Pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J meminta Kapolres Metro Jaksel Kombes Budhi Herdi dan Karo Paminal Di propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dinonaktifkan buntut kasus tewasnya Yoshua. Hendra disebut memberi tekanan terhadap keluarga Yoshua. Hal itu disampaikan salah satu pengacara keluarga Brigadir Yoshua, Johnson Pandjaitan, saat ditanya alasan dirinya mendesak Brigjen Hendra dinonaktifkan. Dia menuding Brigjen Hendra melakukan tekanan kepada keluarga Brigadir Yoshua. "Karo Paminal itu harus diganti, karena dia bagian dari masalah dan bagian dari seluruh persoalan yang muncul, karena dia yang melakukan pengiriman mayat dan melakukan tekanan kepada keluarga untuk (tidak) membuka peti mayat," ujar Johnson kepada wartawan, Selasa (19/7/2022). Dia menyebut Karo Paminal melanggar asas keadilan. Dia juga menyebut ada pelanggaran terhadap hukum adat yang sangat diyakini keluarga Brigadir Yoshua. "Jadi, selain melanggar asas keadilan, juga melanggar prinsip-prinsip hukum adat yang sangat diyakini oleh keluarga korban. Menurut saya, itu harus dilakukan. Tapi yang jauh lebih penting adalah kapolres itu yang melakukan memimpin proses penyidikan," ucapnya. Kuasa hukum keluarga Brigadir Yoshua lainnya, Kamaruddin Simanjuntak, menjelaskan alasan mengapa Budhi harus dinonaktifkan. Dia menuding Budhi melakukan penanganan kasus Brigadir Yoshua tidak sesuai dengan prosedur. "Karena Kapolres Jaksel itu bekerja tidak sesuai prosedur untuk mengungkap perkara tindak pidana dan sampai sekarang belum ada tersangkanya, olah TKP tidak melibatkan Inafis, dan tidak memasang police line. Pembunuhan itu sudah ada kenapa itu semua dilanggar. Dan terkesan dia ikut merekayasa cerita-cerita yang berkembang itu," kata Kamaruddin. detikcom telah menghubungi Brigjen Hendra terkait tudingan pengacara Brigadir Yoshua, nam
16 Jul 2022
Kasus Polisi Tembak Polisi Baru Diungkap Senin, Apa yang Terjadi Selama Tiga Hari di Rumah Irjen Ferdy Sambo?
JAKARTA, NetralService.com - Baku tembak terjadi antara dua anggota Polri, yakni Brigadir J dan Bharada E, di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo. Peristiwa itu tepatnya terjadi di rumah singgah Ferdy Sambo yang berada di Kompleks Polri daerah Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Barat, Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB. Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat selaku pramudi dan orang yang ditugaskan mengamankan istri Kadiv Propam tewas dalam peristiwa itu. Namun, polisi baru membeberkan insiden mencekam itu pada Senin siang. Ada jeda tiga hari sejak kejadian hingga kasus tersebut mencuat ke publik. Apa yang terjadi selama tiga hari itu? Baca juga: Ini Alasan Polisi Ganti Dekoder CCTV di Sekitar Rumah Irjen Ferdy Sambo Sehari Usai Baku Tembak Jumat, 8 Juli 2022 1. Terdengar suara letusan Ketua RT setempat, Seno Sukarto menjadi orang pertama yang membeberkan detik-detik baku tembak secara terperinci di rumah Polri bintang dua itu. Pernyataan yang diutaran Seno hasil dari laporan sekuriti. Menurut Seno, sekuriti mendengar suara letusan pada Jumat, sore. Namun, sekuriti mengira itu hanya suara petasan. Apalagi di saat bersamaan, sebagian umat muslim merayakan momen malam takbir Idul Ahda. Seno mengemukakan, selama ini, kompleks Polri atau tempat tinggal itu kerap merayakan momen hari besar dengan memasang petasan. "Suara itu lebih dari satu kali atau dua kali," kata Seno saat ditemui pada Rabu (13/7/2022). Seno mengatakan, selama momen-momen penting petasan selalu dipasang di lapangan yang lokasinya hanya berjarak beberapa meter dari rumah dinas Ferdy Sambo. "Itu (suara petasan saat jelang hari besar) biasa. (Petasan) saya taruh di pos saya bilang, sudah untuk diledakkan, sehingga sekitar masyarakat sekitar kompleks pada lihat," ucap pensiunan Polri dengan pangkat terakhir ins
07 Jul 2022
Jokowi Tiba di Medan, Para Pejabat Bawa Istri Menyambut, Kecuali Bobby
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana mendarat di Pangkalan Udara Soewondo, Kota Medan, Selasa (5/7) sore. Saat tiba di pangkalan udara itu, Jokowi disambut sejumlah pejabat teras di Sumatera Utara. Kedatangan Presiden Jokowi dan Iriana disambut oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Panca Putra Simanjuntak. Baca Juga: Video Hot Cut Tari dan Ariel NOAH beredar di Internet: tonton PR Jokowi Minta Polri Bekerja dengan Hati-Hati dan Presisi Ketiga pejabat negara itu membawa istri masing-masing menyambut Presiden Jokowi. Kedatangan Presiden Jokowi dan Iriana disambut oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Panca Putra Simanjuntak. Baca Juga: Video Hot Cut Tari dan Ariel NOAH beredar di Internet: tonton PR Jokowi Minta Polri Bekerja dengan Hati-Hati dan Presisi Ketiga pejabat negara itu membawa istri masing-masing menyambut Presiden Jokowi. Booking service : ? Kantor Pusat : Jl. Sidodadi No.22 Lk.VII, Deli Tua (Me
28 Jun 2022
Diduga Sakit Jiwa, Ibu Lempar Anaknya ke Sungai Denai Baca artikel detiksumut, "Diduga Sakit Jiwa, Ibu Lempar Anaknya ke Sungai Denai" selengkapnya https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-kriminal/d-6150327/diduga-sakit-jiwa-ibu-lempar-anaknya-ke-sungai-denai.
Medan - Seorang anak hanyut di Sungai Denai. Korban hanyut setelah dilempar oleh ibunya sendiri ke sungai di sekitar jembatan rel kereta api Perumnas Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. "Bocah itu H (8). Kalau ibunya belum kita tahu identitasnya. Karena paman korban bernama Faisal yang melaporkan kejadian tersebut," kata Humas SAR Medan Sariman Sitorus, Senin (27/6/2022). Diketahui, ibu dan anak tersebut merupakan warga Pasar IV Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Namun sekitar pukul 17.30 WIB, seorang warga setempat melihat ibu kandung korban melempar anaknya ke Sungai Denai dan hilang terbawa arus. "Warga sekitar langsung berupaya melakukan pertolongan namun korban telah hilang terbawa arus. Belakangan diketahui bahwa ibu kandung korban mengalami gangguan jiwa dan telah diamankan polisi," ujarnya. Ada pun sampai saat ini pihaknya masih melakukan pencarian bersama dengan pihak terkait lainnya. Tim tersebut maksimalkan pencarian H dengan menurunkan perahu LCR milik Basarnas Medan, perahu LCR milik Ditsamapta Poldasu, dan perahu Rafting milik Potensi SAR Rumah Zakat. "Selain itu, kita juga menggunakan alat, yaitu Aqua Eyes yang digunakan untuk mendeteksi lokasi korban di bawah air," jelasnya. "Sejauh ini kita sudah melakukan penyisiran sepanjang aliran sungai Denai menuju hilir hingga muara laut. Namun korban belum diketemukan dan pencarian akan dilanjutkan esok pagi dengan harapan korban secepatnya diketemukan," tutupnya. Booking service : ? Kantor Pusat : Jl. Sidodadi No.22 Lk.VII, Deli Tua (Medan Johor) | +6282361623838 | ? Kantor Cabang : Jl. Pantai Rambung No.11, Marendal, Pasar 3 | +6285270307949 | ? Kantor Cabang : Jl. Besar Batang Kuis, Desa Sena | +6281331922707 | ? E-Mail : netral.service@gmail.com Instagram : @cv.netral_service Facebook : @Cv.N
23 Jun 2022
Cari Perhatian ke Pacar, Oknum Wartawan di Sumut Mengaku Jadi Korban Penikaman Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 21 Juni 2022 - 11:31 WIB oleh Wahyudi Aulia Siregar dengan judul "Cari Perhatian ke Pacar, Oknum Wartawan di Sumut Mengaku Jadi Korban Penikaman". Untuk selengkapnya kunjungi: https://daerah.sindonews.com/read/804203/717/cari-perhatian-ke-pacar-oknum-wartawan-di-sumut-mengaku-jadi-korban-penikaman
MEDAN - Seorang oknum wartawan di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, mengaku telah menjadi korban penikaman orang tak dikenal. Ia pun melaporkan pengakuannya itu ke polisi. Belakangan diketahui jika pengakuan itu hanyalah bualan semata. Oknum wartawan berinisial RF (22) itu mengarang cerita ia menjadi korban penikaman untuk mencari perhatian kekasihnya lantaran keduanya sedang bertengkar. Terungkapnya kebohongan RF setelah polisi melakukan penyelidikan mendalam atas lapor RF. Polisi memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi RF mengaku diserang dan tidak menemukan rekaman seperti yang dilaporkan. Begitu juga saksi-saksi yang telah diperiksa, yang tidak menjelaskan adanya peristiwa itu. Baca juga: Rem Blong, Truk Pengangkut Pipa Baja di Padangsidimpuan Terguling di Depan Rumah Warga "Setelah kita selidiki kasusnya tidak benar. Peristiwanya tidak ada dan yang bersangkutan telah membuat laporan palsu," kata Kasat Reskrim Polres Batubara, AKP JH Tarigan, Selasa (21/6/2022). Polisi juga menemukan kejanggalan dari temuan forensik yang dilakukan. Mulai dari robekan celana yang berbentuk vertikal sementara luka yang terdapat di paha RF berbentuk horizontal Booking service : ? Kantor Pusat : Jl. Sidodadi No.22 Lk.VII, Deli Tua (Medan Johor) | +6282361623838 | ? Kantor Cabang : Jl. Pantai Rambung No.11, Marendal, Pasar 3 | +6285270307949 | ? Kantor Cabang : Jl. Besar Batang Kuis, Desa Sena | +6281331922707 | ? E-Mail : netral.service@gmail.com Instagram : @cv.netral_service Facebook : @Cv.Netral Service YouTube : @Netral Bangett #serviceac #serviceacmedan #bongkarpasangac #pasangac #pasangacmedan #cuciacbergaransi #pasangacmurah #cuciacbagus #teknisikompeten #serviceackantor #teknisiacbersertifikat #cuciacmedan #cuciacmasjidgratis #serviceacpaten #perbaikanacbergaransi #gantikompresor #servicemesincuci #servicekulkas #servicemesincucibergaransi #perbaikankulkasber
18 Jun 2022
Udah Tau Kelen, Ini yang Buat Harga Cabai di Medan Meroket Tajam
SuaraSumut.id - Harga cabai merah atau di Medan, Sumatera Utara (Sumut) mengalami peningkatan. Lantas apa yang menjadi pemicu naiknya harga cabai atau cabe tersebut? Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengaku, pemicu hal itu dipengaruhi oleh harga cabai di Pulau Jawa. "Faktor pemicu kenaikan harga cabai di wilayah Sumut tidak terlepas dari kenaikan harga cabai di wilayah Jawa yang sudah terlebih dahulu menembus angka Rp 100 ribu per kilogram," kata Benjamin, Senin (13/6/2022). Hal ini membuat para agen atau pedagang besar berlomba-lomba membeli cabai merah dari banyak wilayah. "Alhasil harga cabai di banyak wilayah terkerek naik mengikuti harga cabai di pulau jawa," ujarnya. Dirinya membeberkan temuan di lapangan terkait besaran pengeluaran yang dibutuhkan satu keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. "Dari hasil kajian di lapangan, masyarakat menengah ke bawah dengan empat orang anggota keluarga membutuhkan 1 kg cabai selama dua pekan. Kalau sebulan sekitar 2 kg dan rata rata harga cabai pada Mei Rp 31 ribuan per kg (sampel wilayah Sumut), maka ada potensi tambahan pengeluaran sekitar Rp 140 ribu per bulan hanya untuk cabai saja," katanya. Masyarakat ekonomi menengah ke bawah di perkotaan menghabiskan sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per hari (tahun 2021) untuk memenuhi kebutuhan sayur mayur, sambal dan lauk. "Itu di luar beras, listrik, pulsa, LPG, BBM, jajan anak-anak, rokok, sewa rumah, hingga cicilan," ucapnya Gunawan mengaku, yang menjadi persoalan ad
14 Jun 2022
Dokter terdakwa kasus vaksin kosong dikriminalisasi
Medan - Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) dari berbagai organisasi kedokteran melakukan aksi solidaritas di PN Medan. Dokter G yang menjadi terdakwa pemberian vaksin kosong disebut 'dikriminalisasi'. Ketua tim hukum DPW Masyarakat Hukum Kesehatan Indonesia (MHKI) Sumut, Redianto Sidi mengatakan peristiwa yang dialami oleh dokter G diduga banyak kejanggalan. Mereka menduga dokter G dikriminalisasi. "Peristiwa itu adalah peristiwa yang menurut kami banyak kejanggalan, keanehan sehingga dokter G menjadi korban dan dalam tanda petik kriminalisasi," ujarnya kepada wartawan, Selasa (14/6/2022). "Kenapa kami bilang kriminalisasi, karena dokter G ini vaksinator yang diminta bertugas secara resmi atas permintaan dari pihak penyelenggara, yaitu sesuai dengan suratnya dari pihak Polres Belawan," sambung Redianto. Baca juga: Nakes di Medan Minta Terdakwa Kasus Vaksin Kosong Dibebaskan Redianto korban atas kasus yang menimpa dokter G tidak lah jelas. Bahkan murid SD yang diduga menerima vaksin kosong masih sehat. "Nah anehnya adalah ketika ada video yang viral ini, seolah-olah videonya kosong dokter G dipersalahkan dalam persoalan ini. Tidak jelas siapa yang dirugikan, tidak jelas siapa korbannya dan sampai saat ini anak yang disuntik vaksin itu yang katanya kosong anaknya sehat-sehat aja," ujar Redianto. "Lalu siapa yang dirugikan dalam hal ini dan di mana letaknya menghalang-halangi penanggulangan wabah diduga yang dilakukan dokter G," tambah Redianto. Redianto menyebut harusnya penyelenggara yang bertanggungjawab. Dia meminta agar dokter G tidak dikorbankan. Pihaknya berharap agar dokter G dibebaskan dari segala tuntutan hukum. "Kita berharap juga penyelenggara harus bertanggung jawab dalam persoalan ini jangan hanya dalam tanda kutip mengorbankan dokter G. Harapan kita bahwa pengadilan ini melalui wakil tuhan yang menyidang p