Cara Kerja Cold Storage, Prinsip, dan Cara Setting Suhu

Cara kerja cold storage dapat mempertahankan kualitas dan kesegaran produk-produk tersimpan. Cold storage pada dasarnya memang dirancang seolah-olah layaknya gudang penyimpanan yang menjaga produk-produk di dalamnya terhindar dari kerusakan.



Penempatan sistem pendingin pada cold storage menjadi faktor pendorong dalam upaya mengontrol suhu di dalam ruangan. Suhu di dalam ruangan dijaga serendah mungkin sesuai suhu ideal untuk penyimpanan.



Banyak produk yang rentan rusak dan berisiko jika didistribusikan. Umumnya kerusakan yang terjadi diakibatkan perubahan suhu yang cenderung panas. Produk susu ataupun olahannya merupakan satu dari produk yang sensitif terhadap suhu. Produk susu ataupun olahannya memerlukan fasilitas penyimpanan dengan suhu -1°C sampai -7°C.



Keberadaan cold storage dapat berperan untuk menjadi fasilitas penyimpanan produk susu ataupun olahannya dalam jangka waktu yang lama. Penyimpanannya ini tetap memastikan tak perubahan rasa ataupun bau pada produk susu dan olahannya tersebut.



Fungsi cold storage dalam mempertahankan usia produk itulah yang menjadikannya harus ada di hotel, restoran, industri perikanan, peternakan, importir daging, dan industri pengolahan makanan lainnya.



Pendinginan dan pembekuan produk terjadi karena adanya perubahan suhu produk yang semula memiliki panas kemudian beralih perlahan menjadi dingin. Cara kerja cold storage ini terbagi menjadi beberapa tahapan.



 



1. Menurunkan Temperatur



Saat produk telah berada di dalam cold storage, mesin akan bekerja untuk menurunkan temperatur hingga mencapai temperatur yang diinginkan. Proses ini berlangsung cepat, khususnya dalam upaya untuk membekukan (pembekuan cepat). Untuk pembekuan, prosesnya bekerja dalam menghilangkan panas dari produk sampai titik beku.



 



2. Siklus Pendinginan



Tahapan ini berlangsung dengan dimulai dari peningkatan tekanan dan suhu gas pendingin dalam kompresor. Gas bertekanan tinggi yang membawa panas ini kemudian melepas panas setelah sampai di kondesor lalu berembun dan berubah menjadi cairan.



Cairan tersebut melewati katup yang mana tekanannya turun dan berlanjut pada pendinginan berikutnya. Cairan yang telah dingin tersebut kembali beredar dan kembali menyerap panas untuk mendinginkan dan membekukan produk.



 



3. Sirkulasi Udara



 



Dalam cold storage, terdapat kipas yang berfungsi untuk mengedarkan udara dingin ke area ruang penyimpanan. Sirkulasi udara yang didukung kipas ini dapat mencegah titik panas pada produk.



4. Mengontrol Kelembapan



Kelembapan di dalam ruang harus terkontrol supaya tak terjadi pembentukan es hingga pembusukan. Bahkan, upaya mempertahankan kualitas produk sampai pada pengontrolan oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen.



Cold storage dapat bekerja secara optimal karena fungsi komponen-komponen yang terpasang pada cold storage, seperti komponen refrigerasi, kondensor, evaporator, dan kompresor. Semua komponen tersebut bekerja bersamaan untuk mengambil kalor lalu melepaskannya.



Komponen refirgerasi bekerja dengan memindahkan kalor. Refrigeran pada komponen refrigerasi yang membawa kalor tersebut. Refrigeran didinginkan dan diembunkan kondensor.



Evaporator adalah komponen yang menguapkan gas refrigeran unuk menjadi udara dingin dan mengatur suhu di cold storage. Kompresor lalu menaikkan suhu dan tekanan uap refrigeran yang muncul dari evaporator.



Prinsip Kerja Cold Storage



Pada dasarnya, prinsip kerja cold storage adalah menjaga suhu ruang penyimpanan tetap rendah dan stabil supaya mampu menyimpan beragam produk yang rentan rusak. Pengaturan suhu ini melewati proses refrigerasi, pengurangan suhu dan tekanan zat pendingin, hingga proses throttling.



Prinsip kerja cold storage ini terbagi menjadi beberapa tahapan penting.





 



https://www.blog.kontainerindonesia.co.id/cara-kerja-cold-storage/